KUALATUNGKAL – Pembangunan Water Front City (WFC) kembali menuai kontroversi. Sebab, keberadaan jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar ini terlalu menjorok ke tengah Sungai Pengabuan.
Sementara itu, di pihak lain, WFC salah satu tempat rekreasi warga Kualatungkal dan luar kota. Selain dijadikan tempat bersantai, ada juga warga menghabiskan waktu untuk memancing di jembatan terpanjang di Tanjabbar ini.
Sorotan soal pembangunan WFC dilontarkan Junaidi Koto, salah satu pegawai di Kantor Syahbandar Kualatungkal. Kepada wartawan, Junaidi mengatakan, pembangunan WFC terlalu menjorok ke tengah sungai. Dia khawatir, mengganggu lalulintas di sungai tersebut.
"Jelas kalau kapal besar lewat bisa kandas saat air surut karena sebagian bawah sungai dangkal, lagian sungai kita juga kecil, "ujar Junaidi Koto belum lama ini .
Disamping itu, kata Junaidi, pada saat pembangunan, Pemkab Tanjabbar tidak pernah berkoordinasi dengan Syahbandar, terkait dampak lalu lintas sungai dengan berdirinya mega proyek ini.
"Harusnya Pemda Kordinasi ke kita sebab ini menyangkut pengamanan alur lalulintas perairan itu sendiri,"ucapnya.
Pihaknya ada rencana, mempertanyakan soal ini ke Pemkab Tanjabbar. "Kita akan rapatkan nanti, begitu juga dengan Pemda sebab kita khawatirkan, ini dapat menganggu alur lalulintas perairan," ungkapnya.
Menanggapi ini, Bupati Tanjungjabung Barat, Usman Ermulan meminta pihak Pelindo tidak perlu ikut campur dalam urusan ini dan lebih baik mengurus masalahnya sendiri.
Menurut Usman, pembangunan WFC, selain untuk tempat wisata juga bertujuan untuk melindungi bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di sepanjang tepi Sungai Pengabuan, khususnya dalam Kota Kualatungkal.
"Orang menyebut pemecah ombak. Seperti yang dibangun oleh Provinsi Jambi di Kampung Nelayan," sebut Usman.
Soal tidak diijinkannya pembangunan WFC sampai ke Pelabuhan Marina oleh Pelindo, Usman mengatakan, masalah tersebut adalah urusan pemkab dengan Pelindo.
"Itu urusan kita dengan Dirut pelindo. Tapi tunggulah pansus pelindo nanti. Biar tahu hitam putihnya,"tegas Usman.(*)
Penulis : Edison
Editor : Andri Damanik
JAMBI – Warga Jambi tidak perlu repot dan harus antre berlama-lama saat mengurus SKCK. Melalui POLRI Super App, masyarakat kini dapat mengurus pem
JAMBI – Sosialisasi terkait Perjanjian Kerja Sama Penyelidikan dan Pengamanan Distribusi Pupuk Bersubsidi oleh Dinas TPHP Provinsi Jambi resmi disepakati. Pen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan Slogan “Pupukku” ya
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn