Sempat Ada yang Klaim Punya Tanah di Belakang Kantor Bupati


Rabu, 21 Agustus 2019 - 10:08:35 WIB - Dibaca: 1017 kali

Areal Perluasan Perkantoran di Belakang Kantor Bupati Tanjabbar.(IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Tanah di belakang kantor bupati yang dijadikan lokasi perluasan kantor sempat diklaim kepemilikannya. Hanya saja, mereka yang mengklaim tanah tersebut tidak bisa memperlihatkan bukti yang kuat.

Hal ini dibenarkan Kabag Sarana Prasarana Setda Tanjabbar Dartono, kepada infotanjab.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/8).

"Tanah itu memang agak terlambat dibayarkan, karena kita ingin tahu ada yang komplain atau tidak. Ternyata ada yang nelpon ngaku punya tanah di situ (areal perluasan kantor,red). Kita minta bawa bukti surat kepemilikan, namun mereka tidak datang ke kantor," kata Dartono tanpa menyebut identitas warga yang mengklaim tanah tersebut.

Sampai hari ini, mereka yang mengklaim tanah tersebut tidak pernah menghubungi pihak Sapras. "Akhirnya sekitar Mei lalu tanah itu kita bayarkan, dan tidak masalah. PPh langsung dipotong pada saat pembayaran," ujar Dartono.

Saat ini, tanah yang dibeli Pemkab tersebut sedang diurus sertifikatnya, selanjutnya dimasukan dalam aset Pemkab.

"Sertifikatnya dipecah dulu, satu untuk Pemkab satu lagi nanti dipegang pemilik tanah. Biaya pengurusan dibebankan kepada pemilik tanah," kata Dartono.

Dartono mengakui jika tanah yang dibeli tersebut telah sesuai prosedur. Mengenai harga juga telah sesuai dengan hasil pengkajian konsultan.

Mengenai bangunan yang sudah berdiri di sekitar tanah Pemkab, Dartono menegaskan, bangunan itu berada diluar tanah yang dibeli Pemkab. "Nah kalau soal itu bisa tanyakan ke pemilik tanah. Yang jelas itu bukan punya Pemkab," katanya.

Diakui Dartono, tanah seluas 1,8 hektar ini akan dijadikan kawasan perkantoran untuk Dina yang belum memiliki kantor permanen. Mengenai akses jalan, pihaknya meminta pemilik tanah membuatkan jalan dari tanah lokal untuk akses jalan ke lokasi.

Seperti diwartakan, pembelian tanah 1,8 hektare di belakang kantor Bupati dengan anggaran Rp 1,4 miliar ini sebelumnya sempat berpolemik. Penganggaran tanah sempat terjadi pro dan kontra di kalangan legislatif.

Soal ini pun dibahas secara intens antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan DPRD Tanjabbar pada tahun lalu, dan akhirnya dianggarkan di APBD murni tahun 2019.(*)

Editor : It Redaksi

Baca Juga: Kata Gusmardi, Perluasan Perkantoran Bupati Sesuai RTRW




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Keluarga dan Warga Pudak Gelar Haul Syech Raden Abdul Syafi, Bakal Jadi Agenda Tahunan

MUARO JAMBI - Ratusan orang berkumpul di area pemakaman Desa Pudak pada Senin (7/7/25). Mereka yang berkumpul tersebut adalah keturunan langsung dari Buyut Rang

Berita Daerah

Bupati Tanjabbar Berikan Dukungan terhadap Finalis Duta Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten Tanjabbar 2

TANJABBAR - Kegiatan Grand Final Pemilihan Duta  Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2025 berlangsung meriah dan penuh semangat, Kamis

Advertorial

Bupati dan Ketua TP-PKK Tanjab Barat Naik Becak bersama Anak Peserta Sunatan Massal

TANJABBAR – Suasana penuh kehangatan dan kepedulian terlihat saat Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag bersama Ketua TP-PKK Hj. Fadhilah Sad

Advertorial

Wakil Bupati Tanjab Barat Hadiri Pelayanan KB-KR dalam Kirab Bangga Kencana Harganas ke-32

BATANG ASAM – Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Katamso, SA, SE., ME didampingi Wakil

Advertorial

Bupati Tanjabbar Buka Muresnbang RPJMD 2025-2029

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat Drs H Anwar Sadat M,Ag secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka M

Advertorial


Advertisement