KUALATUNGKAL – Proyek pipanisasi yang mangkrak delapan tahun lalu kini disidik Kejati Jambi. Sementara sisa material proyek yang diduga telah dibayarkan 100 persen, sebagian telah dimanfaatkan untuk revitalisasi air bersih tahun ini.
Sebagaimana pengakuan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Tanjabbar, Syafrun ST baru-baru ini ditemui infotanjab.com. Kata Syafrun, mesin lama yang masih layak pakai sudah digunakan, begitu juga dengan pipa-pipa lama.
Menurut Syafrun, penggunaan material eks proyek multiyears semata-mata dilakukan untuk efisiensi anggaran.
“Mesin ada sebagian kita gunakan. Pipa lama rencananya kita gunakan. Karena kita tahu, selama ini sudah banyak anggaran untuk pembangunan air bersih, dan ini harus dituntaskan untuk kebutuhan masyarakat Tanjabbar yang mendambakan air bersih sejak dulu,” kata Syafrun.
Apakah ada surat Kejati untuk menghentikan penggunaan material eks pipanisasi 2009/2010? Syafrun mengatakan belum menerima surat tersebut.
“Satu sisi kita ingin menyelesaikan air bersih, tapi satu pihak memang kasus ini harus tuntas, jangan sampai kedepan muncul masalah baru lagi,” ujar dia.
Sementara itu Ketua DPRD Tanjabbar, Faisal Riza menilai sisa material eks Multiyears masih dalam pengawasan aparat hukum dalam hal ini kejati. Sebaiknya tidak digunakan sampai masalah ini tuntas.
“Kita contohkan saja Kapal Tungkal Samudera, kan gak bisa dijual sebelum ada kejelasan hukumnya,” kata Faisal Riza.
Faisal Riza mengakui tidak ada surat tertulis dari Dinas PUPR ke dewan untuk penggunaan eks material air bersih Tahun Anggaran 2009/2010.
“Karena dari awal saya gak ngikuti teknisnya, dan tidak pernah ikut dalam pembahasan. Saya tidak ada tandatangan. Tapi tidak tahu kalau ada pembicaraan teknis di komisi terkait,” timpal Icol.
Sementara H Syaifuddin anggota Komisi III DPRD Tanjabbar membenarkan ada pembahasan soal penggunaan material air bersih yang lama untuk digunakan pada proyek air bersih lanjutan dua tahun terakhir. Pembahasan dilakukan bersama Dinas PUPR belum lama ini.
“Saya rasa boleh dipakai, karena kan pernah diaudit material yang tersisa itu. Karena kata pihak PUPR waktu rapat dengan komisi III, mana yang bisa dipakai akan digunakan, tapi gak semuanya,” ujar H Udin sapaan akrabnya.
Untuk dijetahui, Kejati Jambi telah menetapkan seorang tersangka, yakni Ir Hendri Sastra yang merupakan mantan Kepala Dinas PU Tanjab Barat dalam kasus korupsi pembangunan fisik pipanisasi air bersih tahun anggaran 2009-2010 oleh PT Batur Artha Mandiri (BAM).
Sejauh ini Kejati Jambi telah memeriksa 27 saksi untuk pengembangan kasus ini ke tahap penuntutan. (*)
Editor : Andri Damanik
Baca Juga: Pengembangan Kasus Air Bersih, 27 Saksi Sudah Diperiksa Penyidik
MUARO JAMBI - Ratusan orang berkumpul di area pemakaman Desa Pudak pada Senin (7/7/25). Mereka yang berkumpul tersebut adalah keturunan langsung dari Buyut Rang
TANJABBAR - Kegiatan Grand Final Pemilihan Duta Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2025 berlangsung meriah dan penuh semangat, Kamis
TANJABBAR – Suasana penuh kehangatan dan kepedulian terlihat saat Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag bersama Ketua TP-PKK Hj. Fadhilah Sad
BATANG ASAM – Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Katamso, SA, SE., ME didampingi Wakil
TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat Drs H Anwar Sadat M,Ag secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka M