KUALATUNGKAL - Tidak semua pelajar di Kecamatan Tungkal Ilir dengan mudah bepergian ke sekolah. Buktinya, anak-anak di Sungai Tiram, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, harus naik sampan agar bisa bersekolah.
Minimnya infrastruktur di Kelurahan Sungai Nibung membuat akses pendidikan susah ditempuh.
Abdu Rahman, Salah seorang warga Kelurahan Sungai Nibung, menjelaskan minimnya fasilitas infrastruktur seperti jembatan di daerahnya harus ditanggung masyarakat sendiri.
Untuk mengenyam pendidikan, anak-anak siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas harus menyeberangi sungai menggunakan sampan.
"Kasihan anak-anak sekolah. Setiap pagi harus naik sampan, kalau aliran air sedang baik tidak masalah, kalau air pasang sulit, apalagi kalau arusnya deras. Jadinya orang tua pada khawatir anaknya sekolah," katanya saat ditemui wartawan, Selasa (21/02).
Oleh karenanya, ia meminta kepada Pemerintah Tanjungjabung Barat agar menyediakan sarana dan prasarana fasilitas infrastruktur jembatan penghubung di kelurahannya, jangan ada lagi anak sekolah menggunakan sampan.
"Sudah puluhan tahun kami tidak ada jembatan penghubung. Kasihan anak anak sekolah setiap pergi harus mengeluarkan uang seribu rupiah begitupun nanti pulang sekolah, untuk ongkos sampan aja sehari bisa dua ribu rupiah. Kalaupun lewat darat jalan nya rusak parah dan jaraknya jauh, terlebih bila hujan turun malah tidak bisa dilewati. Kami mengharapkan pemerintah bisa bangunkan jembatan di kampung kami ini," terangnya.
Sementara, Sanah (14) salah seorang siswa sekolah menegah pertama di Kelurahan Sungai Nibung mengungkapkan, setiap harinya bila ingin ke sekolah, harus antrian saat menaiki sampan.
"Harus ngantri bang, sekarang ini air lagi normal kami bisa nyeberang dengan nyaman, coba air pasang semua tenggelam bang kami dak bisa sekolah, arusnya deras," ujarnya.
Pelajat ini berharap, pemerintah dapat membangun jembatan, agar pelajat tidak harus menggunakan perahu untuk berangkat ke sekolah.
"Fari SD dulu sampai SMP ini kami sekolahnya naik sampan," tutur Sanah.
Sanah menjelaskan, jalan dan jembatan di tempat tinggalnya saat ini masih sangat minim, padahal dua infrastruktur vital tersebut begitu sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kelurahan Sungai Nibung.
"Satu-satunya cara untuk pergi sekolah ya naik sampan bg, kalau lewat darat jalan nya dak bisa dilewati,"tuturnya.(*/Eko)
Editor : Andri Damanik
JAMBI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai resmi melayangkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada Senin (30/6/2025), terkait proyek
TEBO - Polres Tebo bergerak cepat memberikan perlindungan kepada tokoh SAD Tebo Asal Desa Semambu Kecamatan Sumay, Tumenggung Buyung dan Tumenggung Hasan terkai
JAMBI – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi di Kantor Gube
JAMBI – Aksi unjuk rasa Jilid II Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi (UIN STS) di Kantor Gubernur Jambi sempat
EdJAMBI – HUT Bhayangkara ke 79 akan diperingati 1 Juli 2025. Besar harapan agar Polri selalu dihati masyarakat. Begitulah harapan besar yang disampaikan Edi