KUALATUNGKAL - PT Mandala Lemang Energy berencana membangun jalur pipa gas dari Parit Lapis, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara menuju Parit Semau, Kecamatan Tungkal Ilir. Namun hal ini mentah-mentah ditolak warga.
Penolakan ini cukup berdasar, warga khawatir, pembangunan jaringan pipa gas bawah tanah dengan kedalaman 1,7 meter mengancam keselamatan warga, bila terjadi ledakan.
Lurah Mekar Jaya, Khairul Syahri kepada wartawan membenarkan adanya ketakutan warga terhadap rencana perusahaan tersebut. Bahkan, penolakan warga ini juga pernah disampaikan dalam pertemuan di Kantor Camat pada Rabu Tanggal 19 Februari kemarin.
" Rencana jalur pipa ini, hanya berjarak belasan meter saja dari hunian warga. Bahkan ada rumah warga yang berdiri hanya beberapa meter dari pinggir jalan. Ini kan berbahaya. Karena diatas jalur pipa ini menjadi lintasan keluar masuk warga. Atas kekhawatiran inilah menjadi alasan warga menolak," ungkapnya.
Menyikapi ketakutan warga ini, kepada wartawan Khairul berjanji akan menindaklanjuti. "Maunya warga, kedalaman pipa harus ditambah. Menjadi 2,5 atau 3 meter. Atau membuat jalur pipa gas yang jauh dari rumah warga. Oleh sebab itu, kita harap wacana ini jangan dilaksanakan dulu," sebutnya.
Apa yang dikhawatirkan warga ini tidak ditampik Suroso, salah seorang tokoh masyarakat Parit Lapis.
Disebutkannya, berkaca dengan ketakutan warga, dulu dengan alasan keamanan, pihak perusahan pernah berupaya merelokasi warga karena tinggal dekat di jalur pipa gas. Namun, karena tidak ada kesepakatan antara warga tersbut dengan perusahaan. Wargapun batal direlokasi.
Nah.. ternyata kini pihak perusahaan berencana membangunan jaringan pipa gas melintasi depan puluhan rumah warga. Mestinya, faktor keamanan menjadi pertimbangan perusahaan.
"Kenapa? Karena banyak sekali kegiatan masyarakat di depan rumah. Ada yang bakar sampah, ada yang tanam ini dan itu. Mungkin tanaman tidak tepat di atas jalur pipa. Tapi akar tanaman kan bisa sampai dan kena pipa. Saran saya, pihak perusahaan bisa mengalihkan membangun jalur pipa ke lokasi yang jauh dari hunian masyrakat," kata Suroso.
Dia mencontohkan, seperti pipa PGN jalurnya jauh dari hunian warga. "Kan perusahaan bisa juga melakukan itu. Tidak mesti harus di rencana awal," tukasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Mandala Lemang Energy.
Yuan Fanesha selaku humas perusahaan, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan penjelasan. "Saya lagi metting. Setelah ini, mau langsung ke Jambi, "jawabnya singkat kepada awak media. (*/Edn)
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR - Kegiatan Grand Final Pemilihan Duta Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2025 berlangsung meriah dan penuh semangat, Kamis
TANJABBAR – Suasana penuh kehangatan dan kepedulian terlihat saat Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag bersama Ketua TP-PKK Hj. Fadhilah Sad
BATANG ASAM – Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Katamso, SA, SE., ME didampingi Wakil
TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat Drs H Anwar Sadat M,Ag secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka M
TANJABBAR – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menerima kunjungan kerja Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) dalam rangka kesiapan pel