Perjalanan Betuah (8)


Rabu, 04 November 2020 - WIB - Dibaca: 803 kali

Musri Nauli - Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani.(*) / HALOSUMATERA.COM

Oleh: Musri Nauli - Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani

Ketika Al Haris didalam roadshow kemudian mampir di Desa Mukai Mudik, Murasman didalam sambutannya terharu dengan kedatangan Al Haris. Dengan bangga dan terharu, Murasman kemudian bercerita tentang keluarga Besar warga Kerinci. Secara silsilah Al Haris keturunan Pulau Sangkar.

Membicarakan Desa Mukai Mudik dan Pulau Sangkar merupakan sejarah yang panjang.

Didalam tembo wilayah Kerinci dan berbagai sumber disebutkan Kerinci dikenal sebelah Ulu dan Sebelah Ilir.

Incuk Permato Menunggu Latih Koto Pandan, Pondok Tinggi. Bajina Latih Koto Lima Sering (Sungai Penuh). Ungguk menungguh Latih Kota Beringin, Rawang. Mangku Agung menunggu Tebat Tinggi, Sungai Tutung. Si Bungo Alam menunggu Talang Banio, Kemantan. Dan Puti Dayang Ramaiyah di Kemantan Darat. Kesemuanya kemudian disebut Latih yang enam Luhak Alam Kerinci.

Sementara di daerah Ilir dikenal Sirujan Angin Menunggu Tamia. Yang mewarisi Depati Muara Langkap. Lilo Permato menunggu Pulau Sangkar yang mewarisi Rencang Telang. Intan Bermato Sanggaran Agung yang mewarisi Depati Biang Sari.

Kemudian Indar Berusu Tunggal yang diangkat oleh Sulta Maalim Hidayah yang kemudian menjadi Depati Atur Bumi. Kesemuanya kemudian disebut Empat Alam Kerinci.

Enam Luhak Alam Kerinci dan Empat Alam Kerinci kemudian disebut sebagai Kerinci Tinggi.

Sedangkan disebut Kerinci Rendah yaitu Depati Setio Rajo yang bertugas di Bangko. Depati Setio Nyato di Parentak. Depati Setio Putih Limbur Tanah Cugguk. Ketiganya kemudian disebut Tigo di Baruih.

Sedangkan tutur di Siulak Mukai dan Desa Mukai Mudik tidak dapat dilepaskan Tiga Luhak Tanah Sekudung Siulak.

Menurut Petuah Siulak Mukai, di Siulak dikenal Depati Gelar Rajo Indah Tuo Tunggun negeri dan Depati Intan Kumalo Sari.

Luhak Tanah Sekudung Siulak sering juga disebutkan didalam kisah Niniek Gadis Tarutung. Niniek Gadis Tarutung Bersama-sama dengan Dukun Marajo kemudian tinggal dan membangun kehidupan di Hilir Dusun Jambu Alo. Tempat yang kemudian dikenal sebagai Siulak Gedang.

Di Siulak kemudian dikenal Sko Jagung Tuo. Dukun Marajo di Kota Lua (Mukai Hilir). Selain itu di Siulak Mukai ada Lima Kalbu.

Sehingga di Siulak Mukai kemudian dikenal arah atau warisan di Tarutung Tinggi yang kemudian dikenal Arah Nas Ijau. (***)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

LBH Siginjai Resmi Somasi Pemprov Jambi, Proyek JBC Diduga Rugikan Negara Hingga Rp1,5 Triliun

JAMBI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai resmi melayangkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada Senin (30/6/2025), terkait proyek

Berita Daerah

Polres Tebo Gerak Cepat Amankan Tokoh SAD Tebo yang Berseteru dengan SAD Bangko

TEBO - Polres Tebo bergerak cepat memberikan perlindungan kepada tokoh SAD Tebo Asal Desa Semambu Kecamatan Sumay, Tumenggung Buyung dan Tumenggung Hasan terkai

Berita Daerah

Inisiatif, Polisi Obati Mahasiswa yang Terluka saat Demo ke RS Bhayangkara

JAMBI – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi di Kantor Gube

Berita Daerah

Pasca Bentrok di Kantor Gubernur Jambi, Orang Tua Abel Minta Masalah Ini Diselesaikan dengan Baik

JAMBI – Aksi unjuk rasa Jilid II Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi (UIN STS) di Kantor Gubernur Jambi sempat

Berita Daerah

Pesan Edi Purwanto di HUT Bhayangkara ke 79, Polri Selalu di Hati

EdJAMBI – HUT Bhayangkara ke 79 akan diperingati 1 Juli 2025. Besar harapan agar Polri selalu dihati masyarakat. Begitulah harapan besar yang disampaikan Edi

Berita Daerah


Advertisement