Pendaki Ilegal Asal Swiss Hilang di Semeru


Kamis, 09 Juni 2016 - 09:54:42 WIB - Dibaca: 2003 kali

Gunung Semeru Provinsi Jawa Timur, Incari para Pendaki baik dari Lokal maupun Mancanegara.(dtk/IT) / HALOSUMATERA.COM

MALANG - Kembali seorang pendaki dikabarkan hilang di Gunung Semeru, Jawa Timur. Kali ini adalah pendaki berwarganegaraan Swiss bernama Lionel Du Creaux (26), yang tidak terdaftar sebagai pendaki resmi alias ilegal.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), John Kennedie membenarkan adanya pendaki asal Swiss yang dilaporkan hilang saat pendakian tersebut. Saat ini, upaya pencarian tengah dilakukan menindaklanjuti adanya laporan itu.

"Iya benar ada satu pendaki dilaporkan hilang," jawab John seperti dilansir detikcom, Rabu (8/6/2016) malam.

John menuturkan, hilangnya Lionel dilaporkan oleh Alice Guignard yang mengaku sebagai rekan korban. Pada 3 Juni 2016, Leonel dan Alice Guignard asal Perancis berniat mendaki Gunung Semeru menggunakan pintu masuk dari Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Keduanya kemudian melakukan perjalanan hingga sampai ke wilayah Ranupane sekitar pukul 07.00 WIB.

"Kemudian keduanya langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register," ungkap John.

Padahal, lanjut dia, prosedur yang berlaku setiap pendaki harus melapor dan memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan. Sekitar pukul 10.22 WIB, kata John, keduanya tiba di Ranu Kumbolo hingga kemudian melanjutkan pendakian sampai tiba di Kalimati sekitar pukul 11.55 WIB.

"Mereka lalu mendaki ke puncak sampai di daerah Watu Gede pukul 14.01 WIB," sambung John.

Dia melanjutkan, pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan ke puncak Mahameru karena tidak kuat. Namun, Leonel memilih tetap melanjutkan pendakian.

Pada saat itu, Alice memutuskan kembali ke Kalimati, tetapi karena tidak tahu jalan kembali, Alice tersesat di area perbukitan sebelah kiri Arcopodo. Di sana, Alice bertahan selama 2 hari.

Pada 6 Juni, Alice ditemukan Heri Sumantri dari tim Haspala Malang yang sedang mengantar tamu, setelah mendengar teriakan-teriakan minta tolong.

Kemudian, Alice dibawa turun pada 7 Juni 2016 sore dan melaporkan resmi kepada petugas Resort Ranupane. "Keesokan harinya Tim Advance berjumlah 20 orang terdiri dari porter, saver, gimbal alas, dan SAR mencoba melakukan pencarian di titik-titik terakhir korban diketahui keberadaannya. Namun, sampai malam ini belum membuahkan hasil," tegas John.

John menambahkan, upaya pencarian besar-besaran akan dilakukan, agar segera bisa menemukan keberadaan pendaki. Pihaknya juga berupaya memberikan informasi kepada kedutaan terkait untuk melaporkan hilangnya Lionel yang terbukti telah melakukan pendakian secara ilegal.

"Kita sudah koordinasikan status pendaki yang sebenarnya. Open SAR akan dilakukan untuk segera menemukan keberadaan pendaki," tutup John.(*)

Sumber: detik.com




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement