MUARASABAK – Di Kabupaten Tanjabtim, obat batuk disalahgunakan remaja untuk bahan penenang. Parahnya lagi, obat batuk Komix itu juga diracit dengan autan hanya untuk mabuk-mabukan.
Tak heran, jika bungkus komix ditemukan di tempat-tempat yang sering dijadikan tempat remaja berkumpul. Lebih dari itu, tumpukan komix juga sering ditemui di dalam perkebunan.
Informasi yang didapat, setelah mengkomsumsi komix dengan jumlah banyak, mereka akan nge-play layaknya orang yang telah mengkomsumsi narkotika.
Kabag Ops Polres Tanjabtim, Kompol Efi Rahmat, mengakui jika remaja di Tanjabtim sering melakukan mabuk komix. Hal itu, dibuktikan dengan seringnya ditemukan bungkus komix di tempat-tempat tertentu dengan jumlah banyak, oleh anggota kepolisian.
"Anggota patroli kita memang sering menemukan bungkus komix, itu katanya bisa memabukan," kata Efi Rahmat, Jumat (5/2).
Hanya saja, pihaknya belum menangkap tanggan, remaja yang sedang melakukan mabuk komix tersebut. Saat dilakukan patroli, remaja itu sudah melarikan diri.
“Makanya, saat dilakukan patroli hanya bungkus komix yang ditemukan. Tapi, berdasarkan informasi di lapangan, komix itu memang untuk mabuk, dengan cara mengkomsumsinya dalam jumlah banyak,” tandasnya.
Untuk itu, Kabag Ops juga meminta peran masyarakat dan orang tua, agar jangan ada lagi remaja yang menyalahgunakan obat batuk untuk mabuk-mabukan. Orang tua diminta untuk lebih mengawasi keluarga khususnya anak usia remaja.
"Kita juga nanti akan coba lakukan koordinasi dengan sekolah, agar memberikan pemahaman kepada peserta didik kita, karena memang kebanyakan yang menggunakan ini adalah anak sekolah," jelasnya.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan Tanjabtim mengenai jual beli obat batuk tersebut. Artinya, pihaknya akan berupaya agar mabuk komix ini cepat dicegah.
"Ini harus dicegah secepatnya, makanya kita juga akan koordinasi dengan instansi terkait," tambahnya.
Sementara itu, Ijal salah satu pemilik toko kelontongan di Kecamatan Mendahara, mengaku jika memang ada remaja yang kerab membeli komix dengan jumlah banyak. Tapi, setelah mengetahui jika komix itu disalahgunakan dirinya tidak lagi melayani pembelian komix dengan jumlah banyak.
"Banyaklah (remaja) yang mau beli, tapi saya tidak kasih lagi," katanya.(*)
Penulis : Joni Hartanto
Editor : Andri Damanik
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat