Imunisasi Rubella Terealisasi 74 Persen, Tertinggi di Provinsi Jambi


Jumat, 14 September 2018 - 20:56:32 WIB - Dibaca: 1393 kali

ilustrasi/net / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Meski masih ada kekhawatiran masyarakat terhadap efek samping vaksin Measles Rubella (MR) yang disuntikkan kepada balita dan anak-anak, Dinas Kesehatan Tanjabbar mengakui imunisasi MR ini telah terealisasi 74 persen (sekitar 75.000 jiwa). Angka ini tertinggi dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Jambi.

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanjabbar, dr Johanes Sitorus, kepada infotanjab.com, Jumat siang, pemberian vaksin MR kepada anak sekolah telah mencapai 60 persen, sedangkan balita mencapai 14 persen.

Pencapaian target untuk imunisasi anak sekolah dibawah usia 15 tahun telah memenuhi, sementara bagi balita dengan target 40 persen, baru tercapai 14 persen.

“Untuk data hari ini, pemberian vaksin rubella kepada balita tercapai 14 persen. Yang tadinya ada menolak, ada yang datang ke kita, langsung diimunisasi,” kata Johanes.

Sejauh ini, belum ada keluhan dari masyarakat pasca imunisasi MR yang dilakukan petugas di lapangan. “Belum ada gejala efek samping dari laporan yang kita terima di lapangan,” tegasnya.

Diakui dia ada beberapa pesantren menolak pemberian vaksin ini untuk disuntikkan kepada pelajarnya, namun setelah didatangani petugas, mereka bersedia.

“Seperti di Betara, kita telah datangi dan berikan penjelasan, akhirnya mereka bersedia disuntikkan vaksin rubella,” ujarnya.

Apakah ada ditemukan penderita virus Rubella di Tanjabbar? Johanes mengakui sejauh ini belum ada. Kata dia, penderita rubella yang menyerang janin pada ibu hamil ini terbesar di Provinsi Riau.

“Makanya untuk di Tanjabbar, kita perkuat imunisasi MR di wilayah perbatasan dengan Riau. Di wilayah ini, pemberian vaksin MR mencapai 100 persen,” jelasnya.

Untuk diketahui, virus rubella menyerang melalui saluran pernafasan. Gejala terinfeksi virus ini tak begitu ketara, penderita terdeteksi mengalami flu dan batuk. Namun, virus ini dapat bersarang dan menyerang janin pada ibu hamil. Kemungkinan fatal, terjadi cacat pada bayi.

Ditambahkan Johanes, vaksin MR ini kedepannya diberikan secara reguler, bersamaan dengan vaksin campak.

Seperti diketahui, sebagian umat muslim masih meragukan sertifikat halal dari vaksin Measles Rubella ini. Buktinya, salah satu pondok pesantren di Kualatungkal, masih ada yang belum menyetujui imunisasi ini kepada anak didiknya.

“Ponpes Albaqiyatussholihat masih menunggu persetujuan pengasuhnya untuk imunisasi MR bagi anak didiknya,” kata dr Johanes.(*)     

Editor : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Wabup Tanjabbar Resmikan PT Anugrah Pinang Bersama di Desa Muntialo

BETARA – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, SA, SE, ME, meresmikan PT. Anugrah Pinang Bersama, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan k

Advertorial

Wabup Katamso Hadiri Kunjungan Kerja Menteri Pertanian di Kerinci

KERINCI – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, SA., SE., M.E., menghadiri kegiatan kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H.

Advertorial

Bupati Tanjab Barat Gelar Malam Pisah Sambut dengan Ketua Pengadilan Agama Kuala Tungkal

TANJABBAR – Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., menggelar acara malam pisah sambut Ketua Pengadilan Agama Kuala Tungkal dari H. Zakaria A

Advertorial

Usai Tabligh Akbar, Bupati Tanjab Barat Jamu Ustad Abdul Somad di Rumah Dinas

TANJABBAR – Setelah sukses menggelar Tabligh Akbar yang menyedot perhatian ribuan jamaah, Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., menunjukkan

Advertorial

Pemkab Tanjab Barat dan DPRD Tandatangani Nota Kesepakatan KUA-PPAS APBD TA. 2026

TANJABBAR – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat resmi menandatangani Nota K

Advertorial


Advertisement