Awalnya hanya Hunting Foto, Akhirnya Tertarik dengan Ritual di Pangkal Babu


Senin, 05 Oktober 2020 - WIB - Dibaca: 3025 kali

Asri, Fotografer Senior di Kota Kualatungkal Bersahabat Erat dengan Alam Pangkal Babu, Kualatungkal, Kabupaten Tanjabbar.(*/nik) / HALOSUMATERA.COM

Ketertarikan dengan Pangkal Babu berawal dari hunting foto. Fotografer ini akhirnya akrab dengan alam Pangkal Babu, Desa Tungkal I yang terkenal dengan misteri mistis.

Andri Damanik – Halo Sumatera

Siapa yang tidak kenal dengan Pangkal Babu. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari Kota Kualatungkal, ibukota Kabupaten Tanjab Barat Provinsi Jambi.

Di pangkal babu ini terbagi beberapa kampung, dibagi dalam beberapa parit. Ada Parit 9, Parit 10, sampai ke parit 16. Nama lain dari Pangkal Babu adalah Dusun Bahagia.

Di kawasan ini terdapat sumber daya hutan mangrove, salah satunya jenis bakau, yang telah ada sejak separuh abad silam. Belum ada keterangan jelas, apakah hutan bakau ini ditanam oleh warga lokal atau tumbuh sendiri.

Namun terlihat, susunan pohon masih berantakan, yang agak menjorok ke daratan, dari bibir Pantai Pangkal Babu. Tak seperti sekarang, sejak mangrove booming, pemerintah pusat dan daerah begitu gencar menggalakkan penanaman mangrove.

Selain bakau, di kawasan ini juga masih banyak satwa liar, seperti elang pantai, burung hantu, ular bakau.

Fenomena alam ini membuat Asri, Fotografer berdarah Bugis ini mulai terjun ke Pangkal Babu, mengabadikan bentangan alam pesisir Tanjungjabung.

Ditemui halosumatera.com, Senin (5/10/20, Asri membeberkan  ketertarikannya dengan Pangkal Babu, mulai dari sejarah dibukanya wilayah ini, tokoh di Pangkal Babu yang menetap di Pangkal Babu dan tradisi adat setempat yang dilakukan di rumah tokoh yang dituakan.

Hal-hal spesifik ini, Asri luar kepala, dia mengetahui luar dalam, bukan sekedar hunting foto, namun lebih itu dia menguasai histori Pangkal Babu.

“Ya awalnya 2015 lalu kita hunting di sana sambil nyari momen yang bagus buat foto. Dan semakin kesini saya semakin tertarik. Saya pengen lebih tau lebih dalam tentang Pakal Babu,” kata Asri saat dibincangi halosumatera.com.

Bentuk Organisasi

Ketertarikan dengan Pangkal Babu semakin kuat. Asripun meningkatkan konten fotonya sampai pada pembuatan vidio di chanel Youtube. Tak lepas dari Pangkal Babu, dia mencari konten-konten yang menarik, sebagai tontonan edukasi bagi semua kalangan.

Sekitar 2018 silam, Asri bersama rekannya yang memiliki konsep sama, peduli Pangkal Babu, yakni Suproyogi Saiful (mantan Ketua KNPI Tanjabbar) dan Azmi Saputra (tokoh pemuda Tanjabbar), menggagas Organisasi Pemuda Pesisir Pangkal Babu.

Kata Asri, mereka bertiga hanya sebagai pendiri organisasi ini, namun anggota dan ketua organisasi berbadan hukum ini diserahkan kepada pemuda di beberapa Parit di wilayah Pangkal Babu, Desa Tungkal I. Setidaknya ada 30 orang pemuda setempat yang tergabung dalam organisasi ini.

“Kita sudah sepakat, kita hanya sebagai pendiri, bukan ada kepentingan lain. Kita hanya ingin, kawasan mangrove dan wilayah Pangkal Babu ini maju dan bisa terjaga dari tangan-tangan jahil,” kata Asri.

Melalui organisasi ini, lanjut Asri, pemuda Pangkal Babu semakin aktif dalam menjaga ekosistem mangrove. Dan mereka memiliki kesadaran sendiri menjaga dan menanam mangrove, tanpa disuruh dan diupah. Mereka selalu menjaga kebersihan dari sampah-sampah plastik yang berserakan di sekitar mangrove.

“Artinya, warga lokal sudah bersahabat dengan alam Pangkal Babu, dan hidup berdampingan dengan mangrove. Mangrove menjaga keseimbangan disana. Karena tanpa mangrove, lahan pertanian mereka akan rusak, diterjang pasang laut,” jelas Asri.

Inilah yang menjadikan masyarakat setempat bergantung dengan hutan mangrove di Pangkal Babu. Dan mereka akan berada di garis depan jika ada yang ingin merusak kawasan mangrove untuk kepentingan komersil.

Kata Asri, dulu sempat ada yang menggunakan racun di kawasan mangrove untuk menangkap udang di kawasan bakau, gak segan-segan pemuda setempat mencegahnya. Begitu juga penebangan hutan bakau, kini tak perda terjadi lagi.

“Kebun mereka bersebelahan dengan mangrove. Jadi mangrove lah yang menjaga kebun mereka dari pengikisan pantai. Dan ini ternyata sudah diterapkan dari orang tua terdahulu di Pangkal Babu,” jelasnya.

Tradisi Maggendrang

Asri, si fotografer ini semakin bersahabat dengan masyarakat lokal. Dia bukan lagi orang asing di Pangkal Babu. Bukan cerita alam, tapi tradisi warga setempat, Asri begitu paham.

Asri menceritakan, ada ritual yang dilakukan warga setempat setiap tahun dan setiap tiga tahun sekali.

Setiap tahun itu adalah selamatan parit, dilakukan di rumah tokoh setempat, sambil membaca doa selamat.

Sedangkan per tiga tahun sekali, lebih unik dan mistik. Di ritual ini selain ada penyiapan makanan bubur merah putih, diselingi dengan gendang dengan ketukan ganjil. Dan ternyata ketukan gendang ini telah diajari pendahulu mereka, bukan sembarang tepuk.

“Maggendrang ini ada sanadnya, kalau orang bilang seperti selamatan, dan ada doa selamatnya juga. Tapi nanti akan hadiri secara mistis penunggu atau orang bunian disana, menyampaikan pesan kepada warga setempat,” ujar Asri.

Soal cerita orang bunian, agak tabuh untuk diucapkan, tapi Asri meyakini disana (pangkal babu,red), memang tempatnya. Pangkal Babu itu, kata Asri, berdasarkan keterangan warga setempat, adalah kepanjangan dari Pangkalan Bangsa Bunian (Pangkal Babu). Sampai sekarang, pangkal babu memang terkenal memiliki cerita mistis.

“Kalau kita ceritakan banyak kejadian aneh. Dan saya meyakini itu, yang penting kita ke Pangkal Babu tidak ada niatan buruk. Alhamdulillah selama masuk ke sana, saya tidak pernah halangan, karena niat tidak macam-macam. Sekedar hunting, dan ikut menjaga kelestarian alam di sana,” ungkap Asri.

Asripun melanjutkan cerita asal muasal berdirinya kampung ini, dan tokoh pertama. Asri menyebut H Ibrahim, dari salah satu tokoh di Pangkal Babu, yang telah meninggal dunia. Kediamannya di Parit IX, dan sekarang ada keturunannya yang mengetahui cerita Pangkal Babu di zaman dulu.(bersambung)

 

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

LBH Siginjai Resmi Somasi Pemprov Jambi, Proyek JBC Diduga Rugikan Negara Hingga Rp1,5 Triliun

JAMBI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai resmi melayangkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada Senin (30/6/2025), terkait proyek

Berita Daerah

Polres Tebo Gerak Cepat Amankan Tokoh SAD Tebo yang Berseteru dengan SAD Bangko

TEBO - Polres Tebo bergerak cepat memberikan perlindungan kepada tokoh SAD Tebo Asal Desa Semambu Kecamatan Sumay, Tumenggung Buyung dan Tumenggung Hasan terkai

Berita Daerah

Inisiatif, Polisi Obati Mahasiswa yang Terluka saat Demo ke RS Bhayangkara

JAMBI – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi di Kantor Gube

Berita Daerah

Pasca Bentrok di Kantor Gubernur Jambi, Orang Tua Abel Minta Masalah Ini Diselesaikan dengan Baik

JAMBI – Aksi unjuk rasa Jilid II Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi (UIN STS) di Kantor Gubernur Jambi sempat

Berita Daerah

Pesan Edi Purwanto di HUT Bhayangkara ke 79, Polri Selalu di Hati

EdJAMBI – HUT Bhayangkara ke 79 akan diperingati 1 Juli 2025. Besar harapan agar Polri selalu dihati masyarakat. Begitulah harapan besar yang disampaikan Edi

Berita Daerah


Advertisement