SENYERANG - Murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan Senyerang terpaksa belajar di depan bangunan tua, eks Madrasah Ibtidaiyah, di RT 9, Kelurahan Senyerang. Sekitar 50 murid PAUD belajar dengan alat bermain seadanya.

Ada dua PAUD yang bergabung menggunakan bangunan kayu tersebut. Dua PAUD itu adalah PAUD R A Kartini dan PAUD Riadul Jannah. Masing-masing memiliki murid 20-30 orang.

PAUD RA Kartini sudah berdiri sekitar 2013 lalu, sedangkan PAUD Riadul Jannah sudah beroperasi selama tiga tahun. Kedua pendidikan informal ini masih minim sarana bermain untuk murid-muridnya.

Siti, pengelola PAUD Riadul Jannah, mengatakan, Alat Permainan Edukatif (APE) yang dimilikinya dinilai minim. Siti berharap ada bantuan dari dinas pendidikan.

"Sementara ini kami menggunakan alat bermain sederhana. Kita sudah ajukan ke Disdik, namun belum terpenuhi," ungkap Siti.

Saat ini, sekitar 30 murid yang belajar di PAUD Riadul Jannah. Tak terasa, pendidikan informal yang dikelolanya sudah tiga tahun beroperasi.

"Sementara kita bergabung dengan PAUD Kartini, dan menumpang di halaman Madrasah Ibtidaiyah," kata Siti.

Dia berharap, ada bantuan bangunan untuk PAUD di Senyerang. Soalnya, PAUD yang dia kelola sudah memiliki izin operasional, termasuk akta notaris pendirian PAUD.

Senada dengan Siti, Ahyar, pengelola PAUD RA Kartini juga berharap ada bantuan alat bermain bagi 20 murid yang belajar dan bermain di PAUD yang dia kelola. Meski terbilang baru, PAUD yang didirikan tahun 2013 lalu, sudah melengkapi izin operasional.

"Kita juga mendambakan bangunan atau tempat permanen untuk PAUD di Senyerang," jelas dia.

Ahyar juga mengaku pernah mengajukan ke Dinas Pendidikan, namun belum terpenuhi. Murid yang ikut PAUD bermain dan belajar dengan sarana seadanya. " Benar, kita masih menggunakan halaman Sekolah MI di RT 9, Kelurahan Senyerang," tambahnya.(*)

Penulis: Haidir

Editor  : Andri Damanik