MENELISIK KEHIDUPAN WARGA DI LORONG OBAT NYAMUK

Wanita Berusia 75 Tahun Ini Gemar Ngupas Pinang


Kamis, 26 Maret 2015 - 13:21:56 WIB - Dibaca: 2525 kali

Siti Maimunah (75) Tampak Asyik Mengupas Pinang di Teras Rumahnya, Lorong Obat Nyamuk, Kelurahan Tungkal Harapan (IT) / HALOSUMATERA.COM

Sulitnya ekonomi, membuat Siti Maimunah (75) memaksakan diri membelah pinang. Meski hanya mampu membelah dua kilogram sehari, tua rentah itu tak terlihat lelah.

Ditulis : Andri Damanik

BEGITULAH fenomena masyarakat di Lorong Obat Nyamuk, RT 01, Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjabbar.

Tiada kerja lain, sebagian besar warga di lorong ini mencari penghasilan dengan membelah pinang. Upah yang tak seberapa, cukup membantu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Siti Maimunah, salah satu contoh dari puluhan warga di lorong ini yang mencari penghasilan dari mengocek pinang.

“Dari pada tidur di rumah, mending ngupas pinang,” ujar Maiumunah.

Wanita berdarah Jawa ini tak segesit anaknya, yang bisa mengupas pinang hingga setengah karung per hari. Kendati begitu, dia tetap saja kuat, walaupun harus berkali-kali menghantamkan pisau ke kulit pinang itu. “Pisaunya agak tumpul, jadi gak bisa langsung terbelah. Pelan-pelan, yang penting bisa,” tandasnya.

Upah per kilonya tak seberapa, dia bilang hanya Rp 1.500 per kilogram. Setelah pinang dibelah, kemudian kulitnya dikupas. Pinang yang sudah terkupas, diasingkan ke karung lain. “Kalau sudah siap, nanti datang yang punya jemput pinangnya,” kata dia.

Sementara itu, Sri (40) anak dari Maimunah, mengatakan, satu karung pinang bulat seberat 30 kilogram bisa dikupas dalam waktu dua hari. Setelah dikupas, hampir separuh beratnya berkurang. “Kalau sudah dikocek, sekitar 17 kilogram beratnya,” tandas ibu beranak satu ini.

Menurut dia, ibunya hanya sekedar membantu, ketimbang berdiam di rumah. “Dari pada Ibu tidur-tiduran, bantu kami ngupas pinang. Jadi ada kegiatan,” ungkapnya.

Membelah dan mengupas pinang, kata Sri, sudah dia lakoni sekitar tiga tahun. Meski hasilnya tak seberapa, upah dari mengupas pinang cukup membantu menghidupi keluarganya. Apalagi, saat ini sedang musim pinang.

Pantauan infotanjab.com, di Lorong Obat Nyamuk, hampir semua warga berprofesi mengupas pinang. Ada juga yang mengolah sendiri, setelah dibelah, dijemur sehari dua hari. Lalu dikupas dan dijemur kembali. Komoditas pinang, kini masih menjadi primadona di Tanjabbar. Tak heran, banyaknya pengusaha pinang di Kualatungkal hingga ke Pematang Lumut. Pinang ini diekspor hingga ke India.(***)




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Empat Eks Napiter Jambi Diberangkatkan Umrah, Didampingi Satgaswil Jambi Densus 88 AT Polri

JAMBI – Empat Eks Napiter Jambi, mitra binaan Satgaswil Jambi Densus 88 AT Polri diberangkatkan umrah ke tanah suci. Mereka dibiayai oleh Baznas Provinsi Jamb

Berita Daerah

Anggota DPRD Tanjabbar Ikuti Upacara Hari Pahlawan 2025 di Alun-alun Kota Kualatungkal

TANJABBAR – Dalam suasana khidmat dan penuh makna, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) turut mengikuti

Advertorial

Anggota DPRD Fraksi PAN Hadiri Workshop Pendidikan Politik, Tegaskan Komitmen Perkuat Demokrasi di E

TANJABBAR – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) men

Advertorial

Ketua dan Anggota DPRD Tanjab Barat Sambut Kajari Baru, Perkuat Sinergi Forkopimda untuk Pembangunan

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (Tanjab Barat), Hamdani, SE, bersama sejumlah anggota DPRD turut mengh

Advertorial

Ketua DPRD Tanjab Barat Hadiri Pembukaan Open Tournament Sepakbola Pemuda Pancasila

TANJABBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Hamdani, S.E, menghadiri kegiatan Pembukaan Open Tourna

Advertorial


Advertisement