Sulitnya ekonomi, membuat Siti Maimunah (75) memaksakan diri membelah pinang. Meski hanya mampu membelah dua kilogram sehari, tua rentah itu tak terlihat lelah.
Ditulis : Andri Damanik
BEGITULAH fenomena masyarakat di Lorong Obat Nyamuk, RT 01, Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjabbar.
Tiada kerja lain, sebagian besar warga di lorong ini mencari penghasilan dengan membelah pinang. Upah yang tak seberapa, cukup membantu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Siti Maimunah, salah satu contoh dari puluhan warga di lorong ini yang mencari penghasilan dari mengocek pinang.
“Dari pada tidur di rumah, mending ngupas pinang,†ujar Maiumunah.
Wanita berdarah Jawa ini tak segesit anaknya, yang bisa mengupas pinang hingga setengah karung per hari. Kendati begitu, dia tetap saja kuat, walaupun harus berkali-kali menghantamkan pisau ke kulit pinang itu. “Pisaunya agak tumpul, jadi gak bisa langsung terbelah. Pelan-pelan, yang penting bisa,†tandasnya.
Upah per kilonya tak seberapa, dia bilang hanya Rp 1.500 per kilogram. Setelah pinang dibelah, kemudian kulitnya dikupas. Pinang yang sudah terkupas, diasingkan ke karung lain. “Kalau sudah siap, nanti datang yang punya jemput pinangnya,†kata dia.
Sementara itu, Sri (40) anak dari Maimunah, mengatakan, satu karung pinang bulat seberat 30 kilogram bisa dikupas dalam waktu dua hari. Setelah dikupas, hampir separuh beratnya berkurang. “Kalau sudah dikocek, sekitar 17 kilogram beratnya,†tandas ibu beranak satu ini.
Menurut dia, ibunya hanya sekedar membantu, ketimbang berdiam di rumah. “Dari pada Ibu tidur-tiduran, bantu kami ngupas pinang. Jadi ada kegiatan,†ungkapnya.
Membelah dan mengupas pinang, kata Sri, sudah dia lakoni sekitar tiga tahun. Meski hasilnya tak seberapa, upah dari mengupas pinang cukup membantu menghidupi keluarganya. Apalagi, saat ini sedang musim pinang.
Pantauan infotanjab.com, di Lorong Obat Nyamuk, hampir semua warga berprofesi mengupas pinang. Ada juga yang mengolah sendiri, setelah dibelah, dijemur sehari dua hari. Lalu dikupas dan dijemur kembali. Komoditas pinang, kini masih menjadi primadona di Tanjabbar. Tak heran, banyaknya pengusaha pinang di Kualatungkal hingga ke Pematang Lumut. Pinang ini diekspor hingga ke India.(***)
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat