Menelisik Wisata Tertinggal di Tanjabbar

Ternyata Ada Objek Wisata di Rantau Benar, Orang Nyebutnya Riak Runai


Senin, 09 Maret 2015 - 18:33:07 WIB - Dibaca: 3431 kali

Wisata Riak Runai di Lubuk Bernai, Kecamatan Renah Mendaluh Belum Tersentuh Pemerintah (dok/IT) / HALOSUMATERA.COM

Nuansa alami kian terasa, di tepi Sungai Riak Runai, Desa Rantau Benar, Kecamatan Renah Mendaluh. Bebatuan hitam, air yang jernih, membuat pengunjung merasa nyaman. Sayangnya, potensi wisata ini, masih tersembunyi.

Riak Runai. Begitu warga Rantau Benar menyebutnya. Runai adalah sebutan bagi warga asli di desa setempat ratusan tahun yang lalu. Di sepanjang sungai ini, tempat penduduk asli bertahan hidup. Tidak heran, di sekitar wisata Riak Runai, ditemukan kuburan kuno, yang menggunakan nisan dari batu sungai asli, berbentuk oval dan keras.

Amril, salah satu warga Rantau Benar mengatakan, wisata Riak Runai belum diketahui khalayak ramai. Para pengunjung hanya berdatangan dari beberapa desa di Kecamatan Renah Mendaluh. Tempat ini tentunya masih alami, dan belum ada sentuhan pembangunan dari pemerintah daerah.

Yang lebih aneh, di sekitar Riak Runai ditemukan kebun salak hutan, seluas 1 hektare. Kata dia, kebun salak ini sudah ada sejak dulu. Sayangnya, pengelola wisata ini tidak lagi merawat kebun salak tersebut.

“Salaknya enak, manis. Dulu banyak yang beli, tapi beberapa tahun terakhir, sudah tidak terawat lagi,” kata dia.

Meski masih minim fasilitas, tempat ini dibuka bebas setiap hari. Pengunjung yang sebagian besar kaum remaja, menyempatkan waktu untuk bersantai, terlebih-lebih pada hari libur.

Hal menarik lainnya, di tepi sungai Riak Runai, ditemukan lempengan batu keras, bewarna hitam. Batu ini begitu tebal, seperti lapisan batu bara. Hanya saja, warnanya mulai berubah karena tertutupi lapisan lumpur  yang dibawa arus sungai.

Air yang jernih, juga menjadi incaran warga setempat. Tidak sedikit warga yang mencuci dan mandi di sungai ini. “Banyak juga warga yang mandi disini. Karena airnya bersih,” kata pria berkulit sawo matang ini.

Yang lebih unik lagi, di tepi sungai banyak ditemukan bongkahan batu sungai bewarna kuning, dengan berbagai bentuk. Batu tersebut masih misterius, karena warga menemukan secara tidak sengaja di lokasi wisata ini.

Sayangnya, akses jalan ke wisata ini belum mulus. Ratusan truk bermuatan tandan buah segar (TBS) setiap hari hilir mudik di sepanjang jalan yang menghubungkan Rantau Benar – Lubuk Kambing. Pantas saja, debu tebal menghilangkan kerindangan pepohonan di sekitar kawasan Riak Runai. (*)

Penulis: Andri Damanik








Komentar Anda



Terkini Lainnya

LBH Siginjai Resmi Somasi Pemprov Jambi, Proyek JBC Diduga Rugikan Negara Hingga Rp1,5 Triliun

JAMBI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai resmi melayangkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada Senin (30/6/2025), terkait proyek

Berita Daerah

Polres Tebo Gerak Cepat Amankan Tokoh SAD Tebo yang Berseteru dengan SAD Bangko

TEBO - Polres Tebo bergerak cepat memberikan perlindungan kepada tokoh SAD Tebo Asal Desa Semambu Kecamatan Sumay, Tumenggung Buyung dan Tumenggung Hasan terkai

Berita Daerah

Inisiatif, Polisi Obati Mahasiswa yang Terluka saat Demo ke RS Bhayangkara

JAMBI – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi di Kantor Gube

Berita Daerah

Pasca Bentrok di Kantor Gubernur Jambi, Orang Tua Abel Minta Masalah Ini Diselesaikan dengan Baik

JAMBI – Aksi unjuk rasa Jilid II Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi (UIN STS) di Kantor Gubernur Jambi sempat

Berita Daerah

Pesan Edi Purwanto di HUT Bhayangkara ke 79, Polri Selalu di Hati

EdJAMBI – HUT Bhayangkara ke 79 akan diperingati 1 Juli 2025. Besar harapan agar Polri selalu dihati masyarakat. Begitulah harapan besar yang disampaikan Edi

Berita Daerah


Advertisement