Kijang Kotak tahun 1984 Disulap jadi Odong-odong

Terinspirasi dari Jogjakarta, Pria Ini jadi Trendsetter di Tungkal


Kamis, 20 Juli 2017 - 14:01:48 WIB - Dibaca: 3871 kali

Odong-odong Melintas di Water Front City (WFC). Bisnis Odong-odong ini Cukup Menjanjikan dan Diminati Kalangan Anak Kecil.(IT) / HALOSUMATERA.COM

Berkeliling Tungkal, pria ini bisa menghasilkan rupiah ratusan ribu per hari. Bermodalkan mobil odong-odong, modifan Kijang Kotak Tahun 1984, Kutril, pria asal Jogjakarta ini menjadi trendsetter di Kota Bersama ini.

Penulis : Andri Damanik

Odong-odong, sebutan lainnya, menjadi idola anak-anak di Kualatungkal. Odong-odong ini mampu mengangkut 27 anak kecil setiap tripnya. Rute yang dilalui diantaranya Jalan Bengkinang, Jalan Siswa, Jalan Bahagia, Parit I, WFC, dan kembali ke Jalan Bengkinang.

Setiap hari, odong-odong ini selalu dipenuhi anak kecil. Ada juga orang tua yang ikut naik, mendampingi anaknya berkeliling Tungkal.

Meski tak begitu mewah, odong-odong ini mampu memikat hati bocah di Tungkal. Dari suara sirinenya yang terbilang aneh, dan bentuknya yang dimodif dengan semi terbuka, membuat anak-anak terhibur.

“Yang ada kayak gini di Jawa, seperti di Jogja, hanya bentuknya saja sedikit berbeda. Dulu memang sudah ada yang buat di Tungkal, tapi modelnya lain dari punya kita,” kata Kutril ditemui infotanjab.com, Kamis.

Melihat kampung halamannya (Jogjakarta), Kutril terinspirasi dengan odong-odong ini. Diapun mulai merancang dengan modal yang cukup besar.

Modal awal, dia membeli mobil Kijang Kotak 1984 dari salah satu warga Tungkal seharga Rp 7 juta. Mobil itu dipreteli hingga bersisa rangka sasis dan mesin. Diapun menempah body baru hampir mirip dengan odong-odong yang ada di Jogjakarta.

“Kalau dihitung-hitung, habis juga Rp 60 juta untuk modalnya,” ujar Kutril kepada infotanjab.com.

Kendati modal yang besar, Kutril optimis, usaha yang dia jalankan ini bisa langgeng. Dengan ongkos Rp 5 ribu per orang, menurut Kutril, tidak begitu memberatkan langganan.

“Karena bisa dibilang, di tungkal ini kurang hiburan. Saya pikir dengan ongkos Rp 5 ribu, tidak berat bagi anak-anak sekarang,” ucap pria yang sudah 14 tahun menetap di Kualatungkal ini.

Dikatakan Kutril, dalam empat trip, minyak yang dihabiskan kurang lebih 5 liter. Menurut dia, biaya bahan bakar tidak begitu besar. “Ya gak boros kok minyaknya,” celetuk Kutril.

Saat ini Kutril sendirian menjalankan usaha odong-odong ini. Meski baru satu bulan menjalankan bisnis transportasi anak-anak ini, Kutril optimis, usahanya berjalan lancar.

“Ya mudah-mudahan lancar, dan bisa langgeng,” timpalnya.(*)

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

LBH Siginjai Resmi Somasi Pemprov Jambi, Proyek JBC Diduga Rugikan Negara Hingga Rp1,5 Triliun

JAMBI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai resmi melayangkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada Senin (30/6/2025), terkait proyek

Berita Daerah

Polres Tebo Gerak Cepat Amankan Tokoh SAD Tebo yang Berseteru dengan SAD Bangko

TEBO - Polres Tebo bergerak cepat memberikan perlindungan kepada tokoh SAD Tebo Asal Desa Semambu Kecamatan Sumay, Tumenggung Buyung dan Tumenggung Hasan terkai

Berita Daerah

Inisiatif, Polisi Obati Mahasiswa yang Terluka saat Demo ke RS Bhayangkara

JAMBI – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi di Kantor Gube

Berita Daerah

Pasca Bentrok di Kantor Gubernur Jambi, Orang Tua Abel Minta Masalah Ini Diselesaikan dengan Baik

JAMBI – Aksi unjuk rasa Jilid II Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi (UIN STS) di Kantor Gubernur Jambi sempat

Berita Daerah

Pesan Edi Purwanto di HUT Bhayangkara ke 79, Polri Selalu di Hati

EdJAMBI – HUT Bhayangkara ke 79 akan diperingati 1 Juli 2025. Besar harapan agar Polri selalu dihati masyarakat. Begitulah harapan besar yang disampaikan Edi

Berita Daerah


Advertisement