Luka Robek Ditangan Kanan, Nelayan Ini Terkapar di Pompong dan Terseret Arus


Selasa, 11 Desember 2018 - 20:01:58 WIB - Dibaca: 1893 kali

Seorang Nelayan Ditemukan Terluka di Lengan Kanan dan Langsung Dievakuasi Personil Polairud Mabes Polri ke RSD KH Daud Arif, Selasa Sore (11/12).(eko/IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL – Seorang nelayan terkapar lemah diatas pompongnya. Darah bercucuran dari lengan sebelah kanan. Tak bisa berbuat apa-apa, Mbah Liwet (sapaan akrabnya) hanya meminta tolong kepada nelayan lain melalui telepon seluler.

Ketika itu, pompong yang dia kendarai hanyut terbawa arus. Dia kehilangan kendali. Tangannya banyak mengeluarkan darah hingga berceceran di lantai pompong.

Begitu mendapat kabar, sejumlah nelayan menyusul pria paruh baya ini. Nelayan asal Kuala Tengah ini ditemukan tengah berbaring, dengan luka robek di tangan kanannya. Pompong yang dikendarai langsung ditarik ke Kualatungkal.

“Korban sempat menelpon kami untuk minta pertolongan. Setelah mendapat telpon dari korban, kami bersama rekan lainnya langsung menyusuri sungai untuk menjemput korban. Dan korban ditemukan terbaring diatas pompongnya yang terbawa arus di perairan Kuala Tengah, saat kami temukan kondisi korban dalam keadaan kritis dan lemah, diduga akibat kekurangan darah,” kata salah satu nelayan yang ikut menjemput korban.

Setelah sampai di Pelabuhan Marina, dibantu personil Airud Mabes Polri, Mbah Liwet langsung dilarikan ke RSD KH Daud Arif untuk mendapatkan perawatan.

Korban di evakuasi ke RSUD menggunakan kendaraan mobil pribadi Anggota Polairud Baharkam Mabes Polri.

Data yang diperoleh, Mbah Liwet yang merupakan Nelayan Asal Kuala Tengah. Dia hanya tinggal sendiri di Kualatungkal, sedangkan istri dan keluarganya berada di Pulau Jawa.

Sementara itu, Komandan Kapal Anis Madu 3009 Polairud Baharkam Mabes Polri, AKP Ambar Marwanto, S.ST kepada awak media mengatakan, korban banyak kehabisan darah lantaran luka robek di tangan kanannya.

“Beruntung korban cepat ditemukan oleh rekannya, lambat sedikit saja, ini bisa berakibat fatal. Karena kalau kita lihat dari darah di pompongnya, korban banyak mengeluarkan darah sehingga menyebabkan fisik korban melemah. Diduga korban mengalami kecelakaan kerja saat melaut,” kata Ambar.

Informasi ini juga dibenarkan oleh anggota Polairud Baharkam Mabes Polri yang ikut membantu mengevakuasi korban ke RSUD Kuala Tungkal. Menurutnya, nelayan tersebut diduga mengalami kecelakaan kerja saat melaut, diduga karena terkena paku bor atau terkena besi engkol saat menghidupkan mesin pompongnya.

“Saat kita bawa ke RSUD, kondisi korban belum bisa diajak bicara, fisiknya sangat lemah, diduga korban mengalami banyak kekurangan darah,” ujar salah satu Anggota Polairud Baharkam Mabes Polri di Pelabuhan Marina Kualatungkal. (*/Eko Setya)

Editor : IT Redaksi




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement