Konflik Kotalu Belum Tuntas, Amdani : Tergantung di Lapanganlah


Minggu, 21 Januari 2018 - 14:25:16 WIB - Dibaca: 1673 kali

Pertemuan Warga Lima desa dengan Pemkab Tanjabbar baru-baru ini. (IT) / HALOSUMATERA.COM

RENAH MENDALUH - Konflik Lahan antara Koperasi Tungkal Ulu (Kotalu) dengan warga lima desa belum menemui titik terang. Dua minggu yang lalu sempat dilakukan pertemuan dengan Pemkab Tanjabbar yang dipimpin Asisten Ekbang, hanya saja belum ada kesepakatan.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir Amdani dihubungi infotanjab.com tidak berkomentar banyak soal konflik Kotalu ini.

Diakui dia, sudah dilakukan pertemuan dengan warga beberapa waktu lalu. Pihaknya masih menunggu laporan dari Koperasi Tani Tungkal Ulu.

"Mereka masih berunding di lapangan. Tergantung di lapanganlah, " jelas Amdani via pesan Whatsapp, Minggu siang.

Staf Ahli Setda Tanjabbar Ir H Erwin belum lama ini mengatakan, sudah ada pertemuan dengan warga terkait konflik Kotalu.

Mantan Kadishut Tanjabbar ini membenarkan jika lahan itu telah dilepaskan dari kawasan hutan ke Areal Pengguna Lainnya. Tahap pertama dilepaskan sekitar 2.400 ha pada 2012 lalu dan tahap dua pada akhir 2017 lalu seluas 1.800 hektare.

Soal hasil perundingan dengan warga, Erwin menyarankan agar mengkonfirmasi asisten Ekbang.

Begituhalnya dengan Kepala Pemangku Hutan (KPH) Tanjabbar Dri Handoyo, saat dihubungi infotanjab.com tidak berkomentar banyak.

"Tanya saja ke Asisten I apa Asisten II yang komplit datanya, "tutur Dri Handoyo.

Keterangan yang dihimpun infotanjab.com, sebelum ada pelepasan kawasan hutan dari Hutan Produksi dan Eks HPH ke Areal Pengguna Lainnya pada 2012 (2.400 ha) dan 2017 (1.800 ha), lahan ini merupakan pemberian dari PT DAS kepada Koperasi Tani Sawit Tungkal Ulu (konflik lahan 1998). Lahan ini merupakan kawasan HP KUD MARLANG dan Eks HPH PT Loka Rahayu dan eks HPH PT Sadar Nila.

Lahan ini pun diperuntukkan untuk anggota koperasi (Kotalu) yang beranggotakan warga Sungai Rotan (348 KK) dan Desa Lubuk Kambing (720 KK).

Berjalannya waktu, lepas dari kemitraan PT DAS, lahan ini tidak dikelola KOTALU dan akhirnya digarap masyarakat lima desa di Renah Mendaluh, yang totalnya ribuan jiwa.

Terakhir sempat beberapa kali dilakukan pertemuan antara Pemkab Tanjabbar dan Warga Lima desa di Merlung dan di ruang rapat Kantor Bupati Tanjabbar. Tidak ada data otentik yang menyebutkan kesepakatan antara warga dan Koperasi Tungkal Ulu. (*)

Editor : Andri Damanik

Baca Juga : Konflik Kotalu, Heri Juanda: Harus Ada solusi,  Jangan Sampai Terjadi Pertumpahan Darah




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Keluarga dan Warga Pudak Gelar Haul Syech Raden Abdul Syafi, Bakal Jadi Agenda Tahunan

MUARO JAMBI - Ratusan orang berkumpul di area pemakaman Desa Pudak pada Senin (7/7/25). Mereka yang berkumpul tersebut adalah keturunan langsung dari Buyut Rang

Berita Daerah

Bupati Tanjabbar Berikan Dukungan terhadap Finalis Duta Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten Tanjabbar 2

TANJABBAR - Kegiatan Grand Final Pemilihan Duta  Bertutur SD/MI Tingkat Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2025 berlangsung meriah dan penuh semangat, Kamis

Advertorial

Bupati dan Ketua TP-PKK Tanjab Barat Naik Becak bersama Anak Peserta Sunatan Massal

TANJABBAR – Suasana penuh kehangatan dan kepedulian terlihat saat Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag bersama Ketua TP-PKK Hj. Fadhilah Sad

Advertorial

Wakil Bupati Tanjab Barat Hadiri Pelayanan KB-KR dalam Kirab Bangga Kencana Harganas ke-32

BATANG ASAM – Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Katamso, SA, SE., ME didampingi Wakil

Advertorial

Bupati Tanjabbar Buka Muresnbang RPJMD 2025-2029

TANJABBAR - Bupati Tanjung Jabung Barat Drs H Anwar Sadat M,Ag secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka M

Advertorial


Advertisement