RENAH MENDALUH - Konflik Lahan antara Koperasi Tungkal Ulu (Kotalu) dengan warga lima desa belum menemui titik terang. Dua minggu yang lalu sempat dilakukan pertemuan dengan Pemkab Tanjabbar yang dipimpin Asisten Ekbang, hanya saja belum ada kesepakatan.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir Amdani dihubungi infotanjab.com tidak berkomentar banyak soal konflik Kotalu ini.
Diakui dia, sudah dilakukan pertemuan dengan warga beberapa waktu lalu. Pihaknya masih menunggu laporan dari Koperasi Tani Tungkal Ulu.
"Mereka masih berunding di lapangan. Tergantung di lapanganlah, " jelas Amdani via pesan Whatsapp, Minggu siang.
Staf Ahli Setda Tanjabbar Ir H Erwin belum lama ini mengatakan, sudah ada pertemuan dengan warga terkait konflik Kotalu.
Mantan Kadishut Tanjabbar ini membenarkan jika lahan itu telah dilepaskan dari kawasan hutan ke Areal Pengguna Lainnya. Tahap pertama dilepaskan sekitar 2.400 ha pada 2012 lalu dan tahap dua pada akhir 2017 lalu seluas 1.800 hektare.
Soal hasil perundingan dengan warga, Erwin menyarankan agar mengkonfirmasi asisten Ekbang.
Begituhalnya dengan Kepala Pemangku Hutan (KPH) Tanjabbar Dri Handoyo, saat dihubungi infotanjab.com tidak berkomentar banyak.
"Tanya saja ke Asisten I apa Asisten II yang komplit datanya, "tutur Dri Handoyo.
Keterangan yang dihimpun infotanjab.com, sebelum ada pelepasan kawasan hutan dari Hutan Produksi dan Eks HPH ke Areal Pengguna Lainnya pada 2012 (2.400 ha) dan 2017 (1.800 ha), lahan ini merupakan pemberian dari PT DAS kepada Koperasi Tani Sawit Tungkal Ulu (konflik lahan 1998). Lahan ini merupakan kawasan HP KUD MARLANG dan Eks HPH PT Loka Rahayu dan eks HPH PT Sadar Nila.
Lahan ini pun diperuntukkan untuk anggota koperasi (Kotalu) yang beranggotakan warga Sungai Rotan (348 KK) dan Desa Lubuk Kambing (720 KK).
Berjalannya waktu, lepas dari kemitraan PT DAS, lahan ini tidak dikelola KOTALU dan akhirnya digarap masyarakat lima desa di Renah Mendaluh, yang totalnya ribuan jiwa.
Terakhir sempat beberapa kali dilakukan pertemuan antara Pemkab Tanjabbar dan Warga Lima desa di Merlung dan di ruang rapat Kantor Bupati Tanjabbar. Tidak ada data otentik yang menyebutkan kesepakatan antara warga dan Koperasi Tungkal Ulu. (*)
Editor : Andri Damanik
Baca Juga : Konflik Kotalu, Heri Juanda: Harus Ada solusi, Jangan Sampai Terjadi Pertumpahan Darah
MUARO JAMBI - Kepolisian Resor Muaro Jambi menggelar kegiatan Analisis dan Evaluasi (Anev) serta rapat tindak lanjut terkait maraknya tindak pidana pencurian ke
JAMBI – Warga Jambi tidak perlu repot dan harus antre berlama-lama saat mengurus SKCK. Melalui POLRI Super App, masyarakat kini dapat mengurus pem
JAMBI – Sosialisasi terkait Perjanjian Kerja Sama Penyelidikan dan Pengamanan Distribusi Pupuk Bersubsidi oleh Dinas TPHP Provinsi Jambi resmi disepakati. Pen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan Slogan “Pupukku” ya
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen