Duduk di emperan Ruko, wanita berbaju kuning tampak khusuk. Kedua tangannya tak lepas dari pisau tajam, mengupasi bawang merah. Sehari janda beranak dua ini hanya mengantongi kocek Rp 10 ribu.
ANDRI DAMANIK – Infotanjab.com
JUMAT (13/3) siang, Rohana tidak sendirian. Wanita berjilbab itu didampingi delapan rekannya, yang berprofesi sama, pengupas kulit bawang merah. Walau mata pedih, Rohana terus bertahan, mencari biaya sampingan, menghidupi dua anaknya.
Ditemui di lapangan, Rohana bercerita panjang lebar. Dalam sehari, dia mampu mengupas bawang seberat 20 Kilogram. Padahal, satu kilo bawang yang dikupas, hanya diupah Rp 500.
Pekerjaan ini, begitu dinikmati wanita berjilbab ini. "Dari pada nganggur, lebih baik ngupas bawang," celetuk Rohana.
Rohana bercerita, mengupas bawang dia lakoni dari pagi pukul 8.00 sampai sore hari. Toko tutup, Rohana pun kembali ke rumah.
"Kalau ngupas bawang nih, mata pedih. Tapi sudah biasa, jadi tidak ada masalah," katanya.
Memang terbilang minim, Rp 10 ribu setiap hari dia bawa ke rumah, hanya untuk menghidupi kedua anaknya."Walau segitu, dicukup-cukupkan," ujarnya.
Entah apa yang membuat Rohana bertahan menjadi pengupas bawang, sementara banyak pekerjaan lain dengan gaji yang sesuai. Kendati demikian, Rohana tampak tegar, seolah tiada beban. Wajahnya sumringah, begitu dicecar sejumlah pertanyaan.
"Yang penting sabar, walau sedikit tapi berkah," katanya.
Pengupas bawang lainnya, Minah juga mengaku mendapat upah yang sama dengan Rohana. Hanya saja, Minah mengaku sekedar selingan, lantaran suaminya turut bekerja sebagai nelayan.
"Lumayanlah, buat nambah-nambah. Kalau suami, cari ikan di laut," kata Minah.
Begitulah keseharian pengupas bawang. Penghasilan yang pas-pasan, mereka tetap eksis. Semoga pengupas bawang ini mendapat perhatian lebih dan mendapat pekerjaan yang layak.(*)
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat