Jangan Ikut-ikutan Antre di Pangkalan Gas


Jumat, 09 November 2018 - 18:12:03 WIB - Dibaca: 1630 kali

ilustrasi/net / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tanjab Barat   memberikan warning kepada masyarakat yang tergolong mampu untuk tidak ikut-ikutan antre di pangkalan gas.

Menurut Kadiskoperindag Tanjabbar, Syafriwan, gas elpiji 3 kg bersubsidi hanya diperuntukan untuk masyarakat tidak mampu.

Untuk mengatasi kelangkaan, pihaknya sudah menerapkan aturan penggunaan Kartu Keluarga (KK). Pembeli elpiji bersubsidi mesti menunjukan KK sebagai bukti warga sekitar pangkalan elpiji.

"Tujuannya supaya yang mendapatkan elpiji bersubsidi benar-benar warga yang berhak menerimanya," jelas Syafriwan.

Terpisah, pemilik pangkalan elpiji di Jalan Siswa, Mustanir Busro dikonfirmasi, mengaku pernah diprotes warga lantaran menolak memenuhi permintaan pembeli yang merupakan pelansir dari luar wilayah yang berhak menerima elpiji melon bersubsidi.  

"Dia ngancam akan melaporkan saya, karena saya tolak dia maksa beli elpiji. Saya bilang elpiji ini untuk warga sekitar sini yang lebih saya utamakan," kata Mustanir yang akrab dipanggil Pakde Tanir itu.

Kendati demikian, kata Pakde Tanir, jika sudah terpenuhi untuk kebutuhan warga di tiga RT yang dipegangnya, barulah kemudian dijual ke warga yang berdatangan dari RT yang berbeda di Jalan Siswa Ujung, Kelurahan Patunas, Tungkal Ilir, Tanjab Barat.

"Kadang saya tidak tega juga kalau ada yang datang dari jauh minta dikasih beli gas tempat saya. Ya terpaksa saya kasih. Tapi pembeli ada yang bisa ngerti ada juga yang ngotot maksa," ungkap Pakde Tanir.

Seperti kejadian yang pernah dialaminya belum lama ini, pangkalannya kebagian 250 tabung elpiji melon. Pangkalan elpiji miliknya diserbu pembeli, dalam hitungan beberapa menit 200 tabung elpiji ludes. Hingga akhirnya dia terpaksa menyetop penjualan, dan menyisakan 50 tabung elpiji 3 kg itu untuk cadangan bagi warga sekitar. Namun tindakan itu mendapat protes keras dari salah satu pembeli yang bukan merupakan warga setempat dan hari itu tidak kebagian jatah gas elpiji.

"Gas ini kan masuknya seminggu sekali, jadi saya cadangkan untuk warga sekitar sesuai daftar warga yang ada di buku saya. Mana tau ada yang selama seminggu ini ada yang mendadak putus tabung elpijinya habis untuk masak," ujar pakde.(*/Hky)

Editor : Tim Redaksi




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement