MUARA SABAK - Sebagian besar petani pinang sulit menjual cepat hasil panen dalam keadaan basah. Kondisi ini menyebabkan penghasilan yang diperoleh tidak maksimal. Petani harus melakukan pasca panen yakni pengeringan.
Cuaca yang kurang menentu dan tenaga terbatas ditambah lokasi penjemuran yang harus luas, membuat petani sulit mengeringkan hasil panen pinang miliknya. Hal ini membuat Sukardi berpikir bagaimana caranya mengeringkan pinang tanpa memakan waktu yang lama.
Infotanjab.com yang berkunjung ke rumah Sukardi di RT 07, Desa Rantau Rasau 2, melihat langsung tungku - tungku pengering pinang ciptaan Kardi. Tungku - tungku ini ada yang digunakan pribadi dan sebagian ada juga yang disiapkan untuk dijual ke masyarakat walaupun jumlahnya masih terbatas.
Pria satu anak ini mulai menekuni pembuatan pengering pinang dikarenakan pada waktu itu ada pesanan dari seorang teman. Seperti diceritakan Sukardi, waktu itu temannya menanyakan alat pengering.
“Bisa ga buat pengering pinang,” Karei menirukan perkataan temannya waktu itu.
Kardi yang sehari-hari bekerja di bengkel las milik sendiri, memberanikan diri menerima pesanan. Hal itu dilakukannya demi memberi nafkah keluarga.

Dalam membuat alat pengering pinang, ia memanfaatkan mesin diesel dan tungku besar sebagai sumber pemanasan. Mesin tersebut juga dilengkapi beberapa komponen yang dapat memberikan berbagai kemudahan pekerjaan.
“Seperti blower besar dibuat dengan menggunakan besi bekas. Tentu makan waktu cukup lama, hampir 15 hari,” ujar Kardi menjelaskan.
Pengendalian suhu pengeringan melalui perangkat, pemerataan pengeringan secara kontinu dan otomatis melalui blower dan sistem mekanik. Tungku api dan petakan segi empat untuk tempat mengeringkan pinang dengan kapasitas 2 hingga 2 ton setengah.
“Pengeringan buah pinang dengan alat seadanya ini mampu mempercepat penjualan, hasil panen, meringankan pekerjaan dan tentunya mampu meningkatkan penghasilan para petani,” sebutnya.

Proses pengeringan biasanya memerlukan waktu 2 – 3 hari dan tenaga dan lokasi dibutuhkan harus lebar sehingga penjemuran pinang tipis agar cepat kering.
“Dengan menggunakan tungku pengering ini hanya dalam waktu satu hari pinang bisa jual. Apa lagi alatnya semua terbuat dari bahan besi hingga petakan pengeringnya, pasti akan lebih cepat kering,” katanya.
Hasil pengeringan dari alat pengering milik Sukardi ini tampak memiliki kualitas yang cukup baik. Itu bisa dilihat dari pemesanan pengering ini sudah 3 unit. Satu unit warga Lambur, lalu yang lainnya warga Rantau Rasau.
“Pemesan ke-3 saya tidak tahu orang mana, yang jelas untuk luar daerah yang pesan melalui warga Lambur yang pesan pertama. Katanya buat keluarganya,” pungkas Sukardi.*/ded)
Editor : It Redaksi
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat