MUARASABAK – Masih ada pengendara yang mengeluh dengan kondisi jembatan yang menghubungkan jalan provinsi dari Muarasabak ke Rantau Rasau.
Masalahnya, kondisi jembatan penghubung tersebut memprihatinkan. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses masyarakat ini hanya bersifat darurat. Tidak jarang pengendara terjatuh ke sungai saat melintas dan pengendara pun harus mengantre.
Dari sepuluh jembatan provinsi yang ada sepanjang jalan Muarasabak menuju Rantau Rasau, setidaknya ada lima jembatan yang kondisinya memperihatinkan.
“Dari catatan kita, ada lima jembatan masih bersifat darurat, karena masih terbuat dari kayu,” kata Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Tanjabtim, Risdiansyah.
Dijelaskan, kondisi kelima jembatan itu memang harus diperbaiki dan dibuat permanen. “Tidak ada lagi menggunakan material kayu. Sebab, pengendara yang melintas dijalan itu cukup banyak, mengingat jalan itu merupakan penghubung ke kecematan, Rantau Rasau, Nipah Panjang,” jelasnya.
Pihaknya sering kali mengajukan bantuan ke Pemprov Jambi, agar jembatan kayu tersebut segera diperbaiki. Hanya saja belum terealisasi.
“Tahun ini janjinya tiga yang dibangun, jembatan SK 10, Jembatan Siau dan Jembatan Asoi,” lanjutnya.
Sementara itu, Andi Hasbullah Kaur Pemerintahan Desa Siau mengatakan, Jembatan Kota Raja atau yang lebih dikenal dengan jembatan siau dibangun beberapa tahun yang lalu. Sempat dilakukan perbaikan pada 2014 lalu, hanya saja karena materialnya terbuat dari kayu, kondisinya cepat rusak.
Selain kondisi yang sudah sedikit miring, pagar jembatan tidak ada. Makanya, saat kendaraan terpeleset akan langsung jatuh ke sungai.
”Di sini sudah sering terjadi kecelakaan, belum lama ini mobil yang masuk sungai karena jembatan ini,”ungkapnya.
Tidak jauh berbeda apa yang disampaikan M Tang Kepala Dusun Empat, Desa Siau dalam. Disebutkan, jembatan ini merupakan satu-satunya akses menuju ke Kecamatan Rantau Rasau dan Nipah Panjang. Makanya, kendaraan yang menyeberang di jembatan itu cukup ramai.
"Kita minta ini dibuat permanen, kalau dibiarkan seperti pasti berbahaya,”katanya.(*)
Penulis : Joni Hartanto
Editor : Andri Damanik
JAMBI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Siginjai resmi melayangkan surat somasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada Senin (30/6/2025), terkait proyek
TEBO - Polres Tebo bergerak cepat memberikan perlindungan kepada tokoh SAD Tebo Asal Desa Semambu Kecamatan Sumay, Tumenggung Buyung dan Tumenggung Hasan terkai
JAMBI – Aksi unjuk rasa lanjutan yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi di Kantor Gube
JAMBI – Aksi unjuk rasa Jilid II Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Taha Syaifuddin Jambi (UIN STS) di Kantor Gubernur Jambi sempat
EdJAMBI – HUT Bhayangkara ke 79 akan diperingati 1 Juli 2025. Besar harapan agar Polri selalu dihati masyarakat. Begitulah harapan besar yang disampaikan Edi