5 Jembatan Provinsi Memprihatinkan, Pengendara Sering Terjatuh ke Sungai


Kamis, 03 Maret 2016 - 16:11:17 WIB - Dibaca: 2177 kali

Jembatan Kayu di Kabupaten Tanjabtim.(net/IT) / HALOSUMATERA.COM

MUARASABAK – Masih ada pengendara yang mengeluh dengan kondisi jembatan yang menghubungkan jalan provinsi dari Muarasabak ke Rantau Rasau.

Masalahnya, kondisi jembatan penghubung tersebut memprihatinkan. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses masyarakat ini hanya bersifat darurat. Tidak jarang pengendara terjatuh ke sungai saat melintas dan pengendara pun harus mengantre.

Dari sepuluh jembatan provinsi yang ada sepanjang jalan Muarasabak menuju Rantau Rasau, setidaknya ada lima jembatan yang kondisinya memperihatinkan.

“Dari catatan kita, ada lima jembatan masih bersifat darurat, karena masih terbuat dari kayu,” kata Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Tanjabtim, Risdiansyah.

Dijelaskan, kondisi kelima jembatan itu memang harus diperbaiki dan dibuat permanen. “Tidak ada lagi menggunakan material kayu. Sebab, pengendara yang melintas dijalan itu cukup banyak, mengingat jalan itu merupakan penghubung ke kecematan, Rantau Rasau, Nipah Panjang,” jelasnya.

Pihaknya sering kali mengajukan bantuan ke Pemprov Jambi, agar jembatan kayu tersebut segera diperbaiki. Hanya saja belum terealisasi.

“Tahun ini janjinya tiga yang dibangun, jembatan SK 10, Jembatan Siau dan Jembatan Asoi,” lanjutnya.

Sementara itu, Andi Hasbullah Kaur Pemerintahan Desa Siau mengatakan, Jembatan Kota Raja atau yang lebih dikenal dengan jembatan siau dibangun beberapa tahun yang lalu. Sempat dilakukan perbaikan pada 2014 lalu, hanya saja karena materialnya terbuat dari kayu, kondisinya cepat rusak.

Selain kondisi yang sudah sedikit miring, pagar jembatan tidak ada. Makanya, saat kendaraan terpeleset akan langsung jatuh ke sungai.

”Di sini sudah sering terjadi kecelakaan, belum lama ini mobil yang masuk sungai karena jembatan ini,”ungkapnya.

Tidak jauh berbeda apa yang disampaikan M Tang Kepala Dusun Empat, Desa Siau dalam. Disebutkan, jembatan ini merupakan satu-satunya akses menuju ke Kecamatan Rantau Rasau dan Nipah Panjang. Makanya, kendaraan yang menyeberang di jembatan itu cukup ramai.

"Kita minta ini dibuat permanen, kalau dibiarkan seperti pasti berbahaya,”katanya.(*)

Penulis : Joni Hartanto

Editor   : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement